Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Islamic Capacity Building #2

Duta Futsal 08.33 WIB Oleh Ustadz Muhammad Syukron Muchtar Karakter ke-1 : Menyegerakan Sholat • Jika ingin menang dalam kehidupan maka menangkanlah Allah dalam sholat-sholat kita. • Menyiapkan diri beberapa menit sebelum sholat, tujuannya melatih diri untuk beradab kepada Allah swt. Karakter ke-2 : Membaca Al Quran • Membaca Al Quran yang tidak hanya sekedar membaca. Tapi juga membaca Al Quran dengan tartil dan tenang. • QS. Taha : 124-126, balasan kepada manusia yang meninggalkan Al Quran. • Kewajiban manusia terhadap Quran : membaca, memahami, menghafalnya, mengamalkannya, mengajarkannya. • Al Quran hanya boleh dipegang oleh manusia yang suci. Suci raga dan suci jiwa. Membaca Al Quran menjadi sarana untuk mengukur kesehatan hati kita, jika semakin betah maka hati kita sehat. • Membaca Quran, menelaahnya mengingat Allah. • Adab Tilawah Quran : bersuci, menghadap kiblat, membaca dengan tartil, di tempat dan dengan pakaian yang suci. *Untuk wanita haid mayoritas Ulama ber

Kopi Kejujuran

Kopi layaknya Kejujuran. Keduanya memiliki cita rasa yang sama. Sama-sama pahit. Kepahitan yang istimewa. Sebab, akan selalu ada penikmatnya. Bahkan hingga mencintainya. Dan bergantung padanya. Istimewa bukan ? Selain karena menyehatkan, Ia juga menenangkan. Bagi insan yang mencintainya. Itulah kopi kejujuran masa kini. Yang terkadang pahit dan tak disuka sebagian insan. Namun, ketika sang kopi disandingkan dengan pemanis. Maka, sebagian insan itu akan menjadi suka padanya. Sebab, pemanis itu telah mengaburkan rasa pahit dari sang kopi. Inilah Filosopi Kopi Kejujuran + Pemanis, yang bermakna ganda. (+) Jika kejujuran disampaikan dengan cara yang baik, maka ia akan mudah diterima oleh orang lain. (-) Jika kejujuran ditutupi demi meraih rasa suka dan simpati insan pendengar, maka ia kan memberi efek buruk, apalagi jika intensitasnya cukup sering. Selayaknya sering mengonsumsi kopi bergula yang kelak akan menumbuhkan resiko diabetes. Sekian. Hanya sepatah tiga patah re

Sembilu Merawat Pilu

Sembilu begitu pilu. Semakin menjadi dengan merawat pilu. Haruskah berlanjut ? Jika, padanya mencipta pilu. Yang hanya menyisakan keluh.. Aku disini, Yang sedang menanti. Yang mungkin tercap negatif, Namun selalu berusaha positif. Bahwa semua akan kembali, Seperti kemarin lagi. Walau diri ini tahu, Tentang satu kepastian yang akan hadir, Bahwa akan ada yang kembali, Ialah bernama pilu. Sebab tak ada pilus penjamin pilu. Sebab diri tak berada di Sembalun. ------- Terlatih Patah, 9+9=18 FA™

Permainan

Bismillahirrohmanirrohiim.. Kata beliau yang di video, ada dua jenis permainan dalam hidup ini. Simon Sinek namanya. Dua jenis permainan itu adalah : Pertama, Permainan Terbatas. Kedua, Permainan Tidak Terbatas. • Permainan Terbatas, merupakan permainan yang diketahui siapa saja pemainnya. • Permainan Tidak Terbatas, adalah permainan yang diketahui dan tidak diketahui siapa pemainnya. Masih kata Simon Sinek. Perbedaan dua jenis permainan diatas  adalah pada fokusnya. • Pemain dalam permainan terbatas terfokus pada lawan . Tentang bagaimana sang pemain bisa menjadi nomor satu (menang) dan mengalahkan kompetitornya. • Sedangkan pemain dalam permainan tak terbatas fokus pada tujuan . Tentang bagaimana sang pemain bisa mencapai tujuannya. Bukan untuk menang, tapi untuk bertahan. Karena permainan tak terbatas tidak memiliki istilah menang dan kalah. Yang ada bertahan atau berakhir. Apa pelajarannya ? Kedua jenis permainan diatas menggambarkan hidup kita. Bagaimana kita menjal