Tentang mimpi. Bukankah mimpi adalah wujud kebebasan ? Dan buah dari kreatifitas pikiran serta pengetahuan yang dimiliki ? Tapi, sayangnya bermimpi tidak melulu menyenangkan. Terlebih, ketika ia sudah terbangun dengan baik, tertata, tersusun begitu matang hingga ke dalam-dalamnya. Dan, ditahap akhir, yaitu tahap realisasi. Semua berubah, dihancurkan begitu saja. Tapi tak apa. Setidaknya sang pemimpi itu masih bisa berbahagia kan ? Meski dalam dunia hayal. Bukankah di jaman now, manusia hidup di dunia hayal ? Lebaran di whatsapp, makan tak lagi berlandaskan pada perut yang lapar melainkan laparnya mata, dan digitalisasi kehidupan lainnya. Terimakasih. -------------------- Imaji, FA