Langsung ke konten utama

Doa 1000 Dinar

Bismillahirrohmanirrohiim...


Selasa, 14 Agustus 2018 kemarin Allah gerakkan jemari untuk memilih satu video di Youtube. Video wawancara ekslusif dengan istri seorang umaro Ibukota Indonesia, DKI Jakarta. Noor Asiah, istri dari Sandiaga Uno yang sedang diamanahkan sebagai Wakil Gubernur DKI.

Topik wawancara adalah tentang awal perjalanan hidup Mpok Nur dengan sang suami, yang di mulai sejak masa SMP hingga tiga belas tahun berpacaran dan kemudian mengikat janji suci pernikahan. Sampai pada satu pertanyaan dari sang reporter, tentang dukungan yang Mpok Nur berikan kepada Bang Sandi dimasa-masa sulit. Yap, kesuksesan Bang Sandi saat ini tidak layaknya dongeng yang tercipta secara kilat, Bang Sandi membangunnya dari awal, sejak beliau mengalami PHK dari perusahaan tempatnya bekerja di Kanada dan Singapura.

Ada suatu momen dimana Mpok Nur ikut membantu sang suami dalam menafkahi keluarga dengan menjual perhiasan miliknya, momen yang menurut pengakuan Bang Sandi membuatnya terenyuh. Selain membantu dengan ikhtiar, Mpok Nur juga membantu secara spiritual, memohon kepada Sang Maha Kaya, Allah swt. Dua cara yang Mpok Nur ceritakan adalah dengan rutin sholat dhuha meskipun saat itu hanya dua rokaat setiap harinya dan senantiasa memanjatkan Doa 1000 Dinar setelah sholat.

 Saya pribadi setuju dan percaya dengan keajaiban sholat dhuha, sebab diri ini telah merasakan sendiri di masa SMA, ketika mulai rutin melaksanakan sholat dhuha setiap hari sejak kelas sebelas hingga dua belas, alhamdulillah Allah senantiasa karuniakan kesuksesan di bidang akademis dan juga organisasi, dimana diri ini tidak pernah luput dari tiga besar di kelas IPS unggulan. Dan benar saja, ketika kuliah, ketika mulai terasa kurang intensitas dhuha ku, sepertinya hidup ini senantiasa dirundung banyak ujian yang menyesakkan dada, sesuatu yang semestinya bisa diri atasi. Namun, seorang hamba tetaplah hamba, yang membutuhkan kuasa Sang Pencipta, so rajin sholat dhuha ya guys! It's manjur!

Tapi, untuk Doa 1000 Dinar. Masih terlalu asing bagi diri ini. Meski pernah ia singgah di gendang telinga. Akhirnya ku coba cari tahu tentang doa tersebut, dan I found it! Doa nya ada pada kalimat terakhir ayat kedua hingga akhir ayat ketiga QS. Ath-Thallaq (surat ke 65). Terjemahan dari doa tersebut adalah :

“...Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.”

Masyaa Allah! Keren kan janji Allah ? Dan benar aja reader, ketika diri ini bertekad untuk meyakini sepenuh hati dan mengamalkannya sejak malam itu, esoknya Allah langsung bayar kontan! Bohong ? Ngga, ini serius. Ada dua rezeki yang alhamdulillah Allah hadirkan dari sumber yang tidak terpikirkan oleh saya dalam dua hari mengamalkan dan meyakini Doa 2000 Dinar ini.

Pertama, di hari rabu siang menjelang sore pukul 14.35. Beberapa hari sebelumnya saya sudah berjanji untuk menjadi penjaga stand pendaftaran hewan Qurban di Masjid UI Depok. Saat itu jadwal jaga yang saya sanggupi adalah selasa, rabu, dan Jumat. Hari selasa selesai, dan lanjut hari rabu. Di hari rabu ini, alhamdulillah pihak DKM menjadi perantara Allah dalam menghadirkan rezeki kepada saya. Di hari sebelumnya, penjaga stand tidak mendapat wakalah ‘makan siang’. Karena memang tidak ada perjanjian apapun sebelumnya, kami menjaga dengan sukarela. Dan alhamdulillah di hari rabu pihak MUI memberikan reward bagi dua volunteer stand, masyaa Allah!

Kedua, di hari kamis siang menjelang sore. Siang itu kuota internetku telah habis, seperti biasa aku pun menelpon Ummi untuk menanyakan ketersediaan voucher kuota. Etts, bukan minta ya, karena memang Ummi memberi jatah kepada ketiga anaknya terkait voucher kuota, termasuk anak pertamanya yang meskipun sudah berpenghasilan cukup besar. -__- Dan alhamdulillah saat itu dalam perjalanan pulang dari sekolah Ummi membawa vouchernya lalu dikirimkan ke saya, untuk kembali lancar jaya berselancar di dunia maya. Huehue. Tapi bukan ini klimaksnya! Klimaksnya di malam hari, saat itu saya sedang jalan malam menikmati gelapnya Kota Belimbing, tujuan utamanya mencari makanan yang menarik hati. Karena seminggu terakhir ini nafsu makan sedang hilang entah mengapa. Selesainya diri ini menyantap pempek Palembang di Depok Timur, saya pun memutuskan untuk mampir ke ATM Motor di Jalan Margonda untuk menambah cadangan kas di dompet. Dan ketika iseng melihat daftar mutasi rekening, MASYAA ALLAH! Ada jejak transfer senilai saldo sebelumnya. Yap, saldo jadi dua kali lipat. Nikmat Allah mana lagi yang mau saya dustakan ? L Tapi, sebenarnya saat itu hati tidak tenang, karena diri ini belum tahu sumber uang tersebut. Sebab secara logika Abi dan Ummi tidak akan mentransfer di hari kamis, sebab beliau sudah melakukan transfer sesuai jadwal pekanan di hari ahad lalu. Uni Ririn juga sepertinya tidak karena seminggu sebelumnya pun Uni juga baru mentransfer. Dari Om Rizal (adik kandung Ummi) juga tidak mungkin, karena hari senin kemarin Om baru saja memberi secara langsung ketika berkunjung ke Depok. Lalu siapa ? pengembalian pembatalan tiket sepertinya belum jadwalnya. Dan satu hal yang saya khawatirkan adalah pengembalian uang dari seorang teman yang selama ini sering saya ajak makan bareng. Karena, saya tidak suka pemberikan yang dikembalikan (terkait ini sudah pernah saya posting di tumblr).

Alhasil, perjalanan pulang malam itu membuat pikiran tak menentu. Yang semula ingin menikmati kesyahduan Kota Depok, justru berbalik jadi keresahan. Sesampai di kosan, aku pun menelpon Ummi, untuk menanyakan apakah transfer tersebut berasal dari beliau dan Abi, dan ternyata bennnar! Ummi bilang itu dari Ummi dan Abi untuk tambahan cadangan (Ummi Abi memang jaim kalau memberi sesuatu ke anak-anaknya). Yaa Allah, benar-benar dari sumber yang tak disangka-sangka. (Cat: Ummi dan Abi jarang mentransfer tambahan kalau memang tidak di minta, jadi ketika ini terjadi sesuatu banget. Sebab biasanya terjadi ketika sudah masa kuliah, sedangkan sekarang sedang libur.)

Dan, sampailah pada satu kesimpulan bahwa Allah adalah the only one Sang Pemberi Harapan Pasti! Kuncinya hanya satu, kita harus yakin pada janji Allah, dan laksanakan syarat-syaratnya. Ini bukan kali pertama, banyak sebelum ini bukti janji Allah yang sudah ku rasakan. Satu diantaranya adalah janji Allah bahwa terselip hikmah dan skenario terbaik dari setiap peristiwa. And its so really happens if you believe and positive thinking to Allah!

Jadi, tidak akan pernah ada alasan untuk tidak mensyukuri setiap peristiwa yang terjadi dalam setiap detik hidup kita ikhwah fillah. (:

Selamat dan semangat bertaqorrub kepada Allah. Cukuplah kita berharap kepada Allah, jangan kepada ciptaanya! Jazakumullah khoyr. Wassalamu’alaykum.

Komentar